Mengenai Saya

Foto saya
Medan, sumut, Indonesia

Minggu, 09 Oktober 2011

3. KEGIATAN SAYA

1. Setiap paginya saya selalu bangun sebelum ayam berkokok, karna emang keharusan kerja  
    yang  menuntut seperti itu, namun setelah saya bangun saya tidak pernah lupa untuk berterima
    kasih kepada Tuhan, buat nafas kehidupan yang masih ia percayakan dan berikan kepada saya.

2. Kemudian saya mandi setelah mandi, langsung melakukan aktivitas yaitu memasak ala 
     Padang  Pariaman  untuk dijual ( gini - gini dah bisa masak loh ) dan sudah agak 
     mulai terang, pelanggan pun dah ada yang sarapan
    saya dan pekerja lainnya akan melayani dan menghidangkan makanan sesuai selera 
    pelanggan.

 3. Saya harus tetap tersenyum dan Ramah untuk menghidangi pelanggan, karna itu salah 
      satu tips   
    membuat laris dagangan mereka yah walaupun kadang banyak tekanan hidup, itu harus 
    ditutupi   
    pada saat saya bekerja, dan berusaha tersenyum setiap saat.

 4.jam menunjukkan 17.00 WIB  sehabis kerja saya mandi karna akan pergi kuliah yaitu di 
    kampus  STMIK BUDIDARMA medan, yang terletak di jl. SM. Raja.  biasanya orang 
    sering   menyebutnya green campus.
    Saya ambil kuliah sore supaya saya bisa   
    sambil bekerja dan masuknya jam 18.00 sampai jam 21.00 WIB. 
    jurusan yang saya ambil yaitu MANAJEMEN INFORMATIKA (D3)
    Sekarang sudah semester 5 yang sebentar lagi akan nyusun skripsi.

 5.pulang kuliah saya keseringan Nebeng ma temen untuk pengiritan ongkos ( hehehe jadi 
    malu )
    sesampai dirumah saya menyempatkan ngerjain tugas yang diberikan oleh Dosen yang  
    menugaskannya.
    dan selesai mengerjakan tugas saya tidur, biasanya saya tidur jam 00.00 WIB.
 

            inilah kegiatan yang saya lakukan setiap hari, kecuali hari minggu saya tidak kuliah 
   saya kegereja, dan sepulang gereja saya tetap bekerja dan jam 6 sore kami 
                           bercumpul ditempat salah satu temen untuk membahas TA.
  BERSAMA GROUP COMMUNITY.

2.2. Membuat multi-user dalam cms wordpress

Kebutuhan :  CMS WordPress (tutorial ini menggunakan wordpress 3.0.1)yang telah diinstal dalam server (untuk studi kasus ini wordpress diinstal pada localhost)

       Mungkin kamu pernah melihat suatu blog yang ditulis oleh banyak penulis yang berbeda – beda. Blog seperti ini biasa disebut dengan collaboration blogg (blog kolaborasi). Sebagai contoh, situs ini (itx.web.id) adalah contoh dari blog kolaborasi, yang ditulis oleh banyak penulis lepas (seperti saya tentunya :D ).

       Nah, bagaimana cara membuat satu blog bisa ditulis oleh berbagai user yang berbeda-beda?
Kita bisa melakukannya dengan CMS WordPress.
Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Login ke wordpress admin dengan username dan password anda.
2. Anda akan diarahkan ke halaman dashboard. Klik menu Users

3.  Maka akan ditampilkan daftar user – user yang telah terdaftar pada wordpress anda. Sebelum anda   menambahkan user, biasanya hanya akan ada satu user saja (admin –> yaitu anda)

4. Untuk menambah user baru, klik button Add New.

5. Masukkan data – data user baru pada form yang muncul. Untuk role, maksudnya adalah posisi /           peran dari user yang akan dibuat. Berikut adalah keterangan dari masing – masing role yang ada.
a. Administrator : User yang memiliki kewenangan penuh terhadap sistem, termasuk  membuat, mengubah dan menghapus user yang ada dalam sistem.
b. Editor : User editor memiliki kewenangan untuk membuat posting baru dan mengedit semua postingan oleh semua user yang ada.
c. Author : User author hanya memiliki kewenangan untuk membuat postingan baru dan hanya bisa mengedit postingannya sendiri.
d. Subscriber : User ini hanya bisa melihat postingan yang ada (mendapat update ketika ada posting baru)

Lihat gambar 3 dibawah sebagai contoh pengisian data user baru.

6. Klik button Add User untuk menyimpan user. Maka akan ditampilkan detail dari user baru yang baru saja dibuat.

Sekarang anda sudah bisa membuat sebuah collaboration blog sendiri :D.

Kamis, 06 Oktober 2011

2.3. LANJ.MULTIUSER

Pengertian Jaringan Komunikasi :

Jaringan 
memungkinkan manusia dan organisasi-organisasi untuk mengirim dan menggunakan secara bersama data dan informasi dengan melampaui pembatas jarak. 
 Komunikasi 
adalah proses pengirim data dan informasi melalui jaringan komunik
Jaringan Komunikasi merupakan seperangkat lokasi-lokasi yang terdiri dari perangkat keras, program dan informasi yang terhubung satu sama lain sebagai satu sistem yang mengirim dan menerima data / informasi.
Node adalah station komunikasi di dalam jaringan.
 
Peran Jaringan Komunikasi :
l. Mengirim dan menerima pesan secara Elektronik.
2. Pertemuan Elektronik
3.Sharing dan Pendistribusian Informasi
4. Penyediaan Informasi

Pembagian Jaringan Komunikasi :
l. Arsitektur Jaringan
2. Jenis-jenis Jaringan
3. Perangkat Keras Jaringan
4. Sistem Operasi Jaringan
      5. Aplikasi Layanan Jaringan

2.1 PENGERTIAN MULTIUSER

Multiuser

adalah Istilah dalam sistem operasi atau perangkat lunak aplikasi yang memperbolehkan akses oleh beberapa pengguna dalam waktu bersamaan ke sistem operasi atau aplikasi tersebut.

 adalah istilah umum yang menjelaskan bagaimana seorang administrator sistem tersebut (atau root) dapat mengamankan akses terhadap objek-objek yang terdapat dalam sistem tersebut, yang dapat berupa berkas, direktori, atau objek lainnya. Selain itu dalam waktu yang bersamaan, wordpress juga dapat digunakan oleh banyak user, baik melalui keyboard dan mouse yang sama atau melalui komputer lain.

Sistem Multi-User 

adalah suatu sistem dimana lebih dari satu user menggunakan secara bersama satu atau lebih perangkat keras, piranti lunak dan data/ informasi , orang dan prosedur melalui masing-masing komputer atau workstation.
 

Tujuan Sistem Multi-User :

l .  Meningkatkan produktivitas dan efektivitas SDM

2.  Meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi
      3.  Meningkatkan Layanan kepada mereka yang tergantung pada sistem Multi-User.

.

1.2. FUNGSI CLIENT/SERVER

Client

• Mengatur user interface
• Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
• Memproses aplikasi
• Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
• Memberikan response balik kepada pemakai
• Menyediakan akses basis data secara bersamaan
• Menyediakan kontrol recovery

Server

• Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
• Memeriksa autorisasi
• Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
• Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
• Memelihara data dictionary


Aplikasi client server
      Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu system ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi.

Macam-macam arsitektur aplikasi Client-Server beserta kelebihan dan kekurangannya yaitu:

1. Standalone (one-tier)

Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
Keuntungan arsitektur standalone (one-tier):
• Sangat mudah
• Cepat dalam merancang dan mengaplikasikan
Kelemahan arsitektur standalone (one-tier):
• Skala kecil
• Susah diamankan
• Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
• Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
• Cepat dalm merancang dan mengaplikasikan

2. Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan.
Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.

Kelebihan dari model client/server
• Mudah
• Menangani Database Server secara khusus
• Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan.
• Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
• Manajemen data
• Keamanan
• Query, trigger, prosedur tersimpan
• Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.
Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :
• Kurangnya skalabilitas
• Koneksi database dijaga
• Tidak ada keterbaharuan kode
• Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
• Susah di amankan.
• Lebih mahal.


3. Three Tier

Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya.
Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi. Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :
• Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
• Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
• Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam    hal ini sisi server ataupun sisi client.
Skala besar.
• Keamanan dibelakang firewall.
• Transfer informasi antara web server dan server database optimal.
   Komunikasi antara system-sistem tidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat           menggunakan protocol komunikasi yang lebvih cepat dan berada pada tingkat yang lebih rendah.
• Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database.

Kekurangan arsitekture Three Tier :
• Lebih susah untuk merancang
• Lebih susah untuk mengatur
• Lebih mahal

4. Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.
Kelebihan arsitektur Multi tier :
• Dengan menggunakan aplikasi multi-tier database, maka logika aplikasi dapat dipusatkan pada         middle-tier, sehingga memudahkan untuk melakukan control terhadap client-client yang mengakses middle server dengan mengatur seting pada dcomcnfg.
• Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client.
• Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin.
• Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar.

Kekurangan arsitektur Multi tier :
• Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier.
• Lebih mahal
 
Keunggulan Client/Server
• Kecepatan akses lebih tinggi
• Sistem keamanan & administrasi lebih baik
• Sistem backup data lebih baik

Kelemahan Client/Server
• Biaya lebih mahal
• Dibutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus untuk menjadi server
• Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu maka keseluruhan jaringan terganggu

Client server local & secara geografis


Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.

Client server lokal


Sedangkan LAN secara geografis maksudnya adalah local area network yang mencakup suatu gedung, bangunan dan lain-lain.

Manfaat LAN.
• Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
• Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
• File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
• File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
• Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
• Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
• Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
• Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

Selasa, 04 Oktober 2011

1.3. Type Jaringan, Kelebihan dan kekurangan Jaringan Client-Server dan Peer to peer

         Sebelum saya membahas apa yang ada pada judul artikel ini, sebelumnya saya singgung dulu yaitu apa itu jaringan komputer.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, Software dan perangkat jarinagn lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Tujuan dari jaringan komputer adalah:
  • Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian Printer, CPU, Memory, Harddisk.
  • Komunikasi: contohnya surat electronik, instant massagin, chatting
  • Akses informasi: contohnya web browsing
Sekarang kita kembali ke Laptop, hehehe. Maksud saya kembali ke Materi. Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type
jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputerkomputer
lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer
yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.
Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server
karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada
workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation.
Keunggulan
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
  pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server)
  yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
  terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
  jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
• Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server
   backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh
   data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih
untuk ditugaskan sebagai server.
• Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan
terganggu.


b) Jaringan Peer To Peer
    Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka
server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server,
karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus
dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas
  yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe
   jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya
   server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan
  dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server.
  Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan
  secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
• Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe
   peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam
   komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah
   antara server dengan workstation.
• Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,
   karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian
   fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user
  dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam
   jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer
   tersebut.

Setelah kita mengerti dan memahami kelebihan serta kekurangan Client Server dan Peer tp peer jangan lupa untuk isi Comment ya, untuk membantu kelancaran blog gw nie hehehehe. . .
Thanks for read my blog...

1. Pengertian Client Server serta model-model database

 Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer - komputer lain,
 Client yaitu komputer - komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh    server.
      Pengertian Client-Server 

 Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada  lain.
Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server.Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

Keuntungan dari client server ini lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
1.  Manajemen data
2.  Keamanan
3. Query, trigger, prosedur tersimpan
4. Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal.

Model-Model Database

Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi lima model. Model yang lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi objek, dan multidimensional.
Database Hierarkis
Pada database Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan model tertua dan paling sederhana dari kelima model database. Dalam model database ini mengakses atau mengupdate data bisa berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula menambahkan field baru ke sebuah record database membuat semua database harus didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan model database yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks.

Database Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent. Database jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe, lebih fleksibel disbanding database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali semua record.

Database Relasional

Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara kerja database relasional: Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field – kunci primer – yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.

Database Berorientasi Objek

Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional. Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain.  Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.
Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya

Database Multidimensial

Database Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.